Rabu, 16 Mei 2012

Prolog Mendung mu

Soreku masih menyisakan gelap bekas hujan barusan.
Menggeliat gulana, mungkin sudah mencapai stadium sepuluh!
Gusar,marah,dendam,dengki,dan semua kebusukan hati seolah kini hadir dan bau'a menusuk hidungku hingga terbit mual'nya.
Ingin muntah saja rasa'a. . .
Tak jauh beda dgn deretan abjad anak TK.
Terjadi metamorfosis dari setiap kepingnya. . .
Mencoba menembus arti harfiah tiap abjad yg berjajar agar membentuk paragraf d'otakku. . .
Aku menangis bukan karena haru tapi
karena malu terhadap-Mu. . .
Engkau masih setia menyeru d'dalam kegundahanku. . .
Alhamdulillahirobbil Alamin. .

(cpteory)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

buat yang mau mampirin komentar dipersilahkan..